Kacang kola termasuk dalam famili pohon Malvaceae yang terdiri dari sekitar 125 spesies. Mereka tumbuh subur di Hutan Hujan Tropis di Afrika. Pohonnya bisa tumbuh setinggi 65 kaki. Mereka selalu hijau. Malvaceae juga tumbuh di daerah tropis yang lembab. Selain itu, beberapa spesies dibudidayakan di Brazil, Indonesia, dan Jamaika.
Kacang kola memiliki rasa yang pahit sehingga perlu dibiasakan. Kandungan biokimianya banyak. Kandungan tertinggi adalah kafein. Sejumlah kecil pati, dan banyak bahan kimia lainnya juga ada. Kacang kola terkenal memiliki khasiat pembakar lemak. Oleh karena itu penggunaannya dalam beberapa pil penurun berat badan.
Kegunaan kacang Kola:
Mengunyah:
Kacang kola dikunyah oleh individu atau kelompok untuk sosialisasi. Mereka dikunyah terutama karena sifatnya yang merangsang dan menimbulkan euforia. Mereka juga dikunyah sebagai afrodisiak. Namun, tak jarang generasi muda perkotaan yang terpelajar mengernyitkan dahi dan memandang remeh mengunyah kacang kola. Mereka menganggap mengunyah kacang kola sebagai kebiasaan kotor karena beberapa spesies menyebabkan gigi menjadi merah. Selain itu, orang yang mengunyah makanan cenderung meludah secara berlebihan.
Kegunaan Industri:
Batang pohonnya digunakan dalam industri bangunan untuk rumah, untuk pembuatan kano yang digunakan untuk memancing, untuk ukiran, dan pembuatan furnitur.
Industri Minuman Ringan dan Anggur:
Di Brasil, Indonesia, Jamaika, dan Afrika Barat, kacang kola merupakan komponen penting dalam beberapa minuman ringan dan anggur. Pada masa awal Coca Kola di Amerika, kacang cola merupakan bahan penting dalam minuman ringan. Saat ini, kacang cola telah digantikan oleh zat perasa buatan.
Penggunaan Kuliner:
Beberapa spesies kacang kola digunakan sebagai bumbu untuk menambah cita rasa makanan. Kacang kola juga dikunyah sebagai hidangan pembuka sebelum makan. Kacang kola juga diklaim telah digunakan untuk menjernihkan air minum dan memasak.
Penggunaan Medis:
Di Afrika, buah kacang kola telah digunakan selama berabad-abad untuk meredakan nyeri persalinan. Kacang kola digunakan untuk meredakan mabuk, diare, dan mual. Kulit pohon dan bijinya dikeringkan, dijadikan bubuk secara terpisah, dan ditempelkan pada luka terbuka untuk meningkatkan penyembuhan. Akarnya dikunyah untuk membersihkan gigi dan mencegah bau mulut. Kacang kola menginduksi sekresi cairan lambung, oleh karena itu dikunyah sebagai makanan pembuka sebelum makan. Kacang kola telah digunakan untuk mengobati asma dan batuk hooping.
Dampak buruk:
Mengunyah kacang kola diketahui dapat meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan laju pernapasan, dan meningkatkan tekanan darah. Sering mengunyah kacang kola jenis tertentu menyebabkan gigi menjadi merah. Selain itu, seringnya mengunyah kola juga dikaitkan dengan kanker mulut. Mengunyah kacang kola juga menyebabkan sulit tidur.
Isu sosial:
Di Afrika Barat, merupakan tradisi untuk menawarkan kacang kola kepada pengunjung dan tamu di pesta sebagai bentuk niat baik. Kacang kola juga termasuk dalam paket pembayaran mahar dari keluarga mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita.
Ramalan:
Di Afrika Barat dan Timur, Hindia Barat, khususnya Jamaika, beberapa negara Amerika Selatan, khususnya Brasil, dan Miami, Florida di AS, kacang kola digunakan dalam upacara spiritual. Mereka juga digunakan untuk ramalan dan pemanggilan roh.
Kacang kola memberikan perekonomian yang baik bagi negara tempat mereka ditanam dan dibudidayakan.